# Tags
#Artikel #Kesehatan

Lupus

Lupus

Lupus, atau lupus eritematosus sistemik (LES), adalah penyakit autoimun kronis yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh. Pada lupus, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sehat, menyebabkan peradangan dan kerusakan. Penyebab pasti lupus belum diketahui, tetapi faktor-faktor genetik, hormonal, dan lingkungan diduga berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Lupus dapat mempengaruhi kulit, sendi, organ dalam seperti ginjal, jantung, paru-paru, otak, serta sistem kekebalan tubuh itu sendiri. Gejalanya bervariasi dan dapat termasuk kelelahan yang berlebihan, ruam kulit, rambut rontok, nyeri sendi, demam, penurunan berat badan, dan gangguan pada organ yang terkena.

Diagnosis lupus melibatkan pemeriksaan gejala dan tanda-tanda klinis, tes darah, dan kadang-kadang tes gambaran radiologi. Pengobatan lupus ditujukan untuk mengendalikan gejala dan mengurangi peradangan. Ini dapat melibatkan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), kortikosteroid, imunosupresan, dan obat-obatan lainnya tergantung pada gejala dan organ yang terlibat.

Gejala Lupus

Gejala lupus dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan gejala-gejalanya juga bisa timbul dan menghilang secara fluktuatif. Beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada lupus meliputi:

  1. Kelelahan yang berlebihan: Kelelahan yang persisten dan tidak dapat diatasi dengan istirahat yang cukup merupakan gejala umum pada lupus.
  2. Ruam kulit: Ruam merah atau merah muda yang terjadi terutama di area terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, lengan, dan pergelangan tangan. Ruam ini dapat berbentuk kupu-kupu di pipi (ruam malar), atau berbentuk ruam melingkar.
  3. Nyeri sendi dan pembengkakan: Nyeri dan pembengkakan pada sendi, terutama di tangan, pergelangan tangan, dan lutut, sering kali terjadi. Kadang-kadang gejala ini dapat menyerupai arthritis.
  4. Masalah ginjal: Lupus dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kelelahan, dan penumpukan cairan di tubuh.
  5. Masalah pernapasan: Beberapa orang dengan lupus mengalami sesak napas, nyeri dada, atau batuk yang berkepanjangan, yang bisa menjadi tanda adanya peradangan pada paru-paru atau membran yang melapisi paru-paru.
  6. Gangguan neurologis: Beberapa orang dengan lupus mengalami gangguan neurologis seperti sakit kepala, kebingungan, perubahan suasana hati, kejang, atau kelumpuhan sementara.
  7. Gangguan sistem kekebalan tubuh: Lupus melibatkan disfungsi sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi, mudah memar, dan sulitnya penyembuhan luka.

Cara mengobati Lupus

Pengobatan lupus bertujuan untuk mengurangi gejala, mengendalikan peradangan, dan mencegah kerusakan organ yang lebih lanjut. Pengobatan lupus biasanya disesuaikan dengan gejala dan keparahan penyakit pada setiap individu. Berikut adalah beberapa pendekatan umum dalam pengobatan lupus:

  1. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID): NSAID seperti ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan meredakan nyeri sendi ringan pada lupus.
  2. Kortikosteroid: Kortikosteroid seperti prednison sering digunakan dalam pengobatan lupus untuk mengendalikan peradangan dan meredakan gejala. Namun, penggunaan jangka panjang kortikosteroid harus dipantau dengan hati-hati karena dapat menyebabkan efek samping serius.
  3. Obat antimalaria: Obat antimalaria seperti hidroksiklorokuin sering diresepkan untuk lupus ringan hingga sedang. Mereka dapat membantu mengendalikan peradangan dan melindungi organ-organ tubuh tertentu, seperti kulit dan sendi.
  4. Imunosupresan: Imunosupresan seperti azatioprin, siklofosfamid, atau methotrexate dapat diresepkan dalam kasus lupus yang lebih parah atau ketika organ-organ vital terpengaruh. Obat ini membantu menghambat respons sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
  5. Obat biologis: Dalam beberapa kasus lupus yang parah, terapi biologis seperti belimumab dapat direkomendasikan. Obat ini bekerja dengan menargetkan protein spesifik yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Selain pengobatan, perawatan diri juga penting dalam mengelola lupus. Ini meliputi menjaga pola makan sehat, beristirahat yang cukup, menghindari stres berlebihan, melindungi diri dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya dan pakaian pelindung, dan mengikuti jadwal kunjungan medis yang teratur untuk memantau kondisi dan menyesuaikan pengobatan.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda yang berpengalaman dalam pengobatan lupus untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

Cek berita lain tentang lupus di halaman news.

Lupus

10 Larangan di Korea Utara

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *